Dalam hal kontribusi masing-masing negara terhadap produksi karet, Thailand adalah yang tertinggi, dengan 52 persen; Indonesia, 38 persen; dan terakhir Malaysia, 10 persen. Pertemuan tersebut juga menekankan pentingnya implementasi proyek di bawah Skema Promosi Permintaan (DPS), yang akan meningkatkan konsumsi domestik secara signifikan. Untuk Indonesia, misalnya, pemanfaatan karet alam hadir di berbagai proyek infrastruktur, seperti jalan provinsi dan kabupaten di seluruh negeri, peredam lintasan kereta api, pemisah jalan, bantalan jembatan, dan vulkanisir ban.
Bahkan, untuk menyerap lebih banyak karet dari petani lokal ke pasar Indonesia, Jokowi mengungkapkan bahwa ia telah menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menggunakan komoditas tersebut dalam kombinasi dengan aspal dan memanfaatkan aspal karet untuk pembangunan jalan. Penggunaan aspal karet telah diuji dalam proyek pembangunan jalan di provinsi-provinsi seperti Sumatra Selatan, Riau, dan Jambi. Meskipun harga aspal karet lebih mahal daripada yang biasa, hasilnya luar biasa.
Program Penanaman Kembali 60 Ribu Hektar Per Tahun. Selain itu, perusahaan perkebunan milik negara Indonesia telah diinstruksikan untuk membeli karet dari petani lokal dan mempertahankannya sebagai stok mereka, yang dapat dilepaskan ke pasar global jika harga komoditas meningkat, kata Jokowi. Terlepas dari pengurangan ekspor karet, dua strategi lain yang telah dibuat ITRC adalah DPS terkait dengan konsumsi domestik di setiap negara dan Skema Manajemen Pasokan (SMS) mengenai komitmen untuk menanam kembali karet alam.
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menanam kembali 50 ribu hektar perkebunan karet alam per tahun, menurut Darmin Nasution. Karet tidak pernah ditanam kembali secara sistematis sejak penanaman pertamanya 100 tahun yang lalu. Pemerintah telah menyiapkan strategi untuk memulai program penanaman kembali. Kami akan melakukannya secara bertahap hingga mencapai 50 ribu hektar, katanya.
Berita terkait: Trafik Organik Usaha Wisata Mesin Iklan Konversi.
Nasution mengatakan Menteri Pertanian telah melakukan penanaman kembali karet tetapi hanya mencakup area seluas 6 ribu hektar, sementara total area perkebunan karet di Indonesia telah mencapai 3,6 juta hektar. Karena itu, pemerintah akan mempercepat program penanaman kembali hingga mencapai 50 ribu hektare per tahun. Selain Indonesia, Thailand juga telah merencanakan untuk mengoptimalkan program penanaman kembali yang mencakup 60 ribu hektar per tahun, sementara Malaysia akan menanam kembali 25 ribu hektar perkebunan karet per tahun.
SMS akan memainkan peran penting dalam mencapai keseimbangan pasokan dan permintaan dengan mempercepat penanaman kembali karet alam. Dalam jangka pendek, negara-negara akan mengelola pasokan karet alam. Untuk jangka menengah, mereka akan meningkatkan konsumsi karet alam domestik, dan untuk jangka panjang, mereka akan melakukan penanaman kembali karet alam. klik disini.
Kesepakatan lain yang dicapai selama pertemuan Bangkok adalah pembentukan Dewan Karet ASEAN (ARC) sebagai platform untuk diskusi tentang pengembangan industri NR dan kerjasama dengan negara-negara ASEAN lainnya dan mitra dialog ASEAN.
Indonesia menandatangani pernyataan bersama tentang peluncuran perjanjian perdagangan preferensial (PTA) masing-masing dengan Papua Nugini dan Fiji selama Forum Pasifik Selatan (ISPF) yang diadakan di Jakarta pada hari Kamis.
Salah satu hasil dari ISPF adalah bahwa Indonesia setuju untuk memulai diskusi PTA dengan negara-negara Pasifik Selatan, khususnya dimulainya proses negosiasi PTA dengan Papua Nugini. Kami juga telah menyetujui keinginan untuk meluncurkan PTA dengan Fiji, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L. P. Marsudi menyatakan dalam pidato pembukaannya kepada ISPF.